Agen Judi Online

Agen Judi Online
Agen Judi Online Terpercaya No 1 di Indonesia

Rabu, 08 Juni 2016

Story Hari ini: 9 Juni. Wajah Baru Jerman

Story Hari ini: 9 Juni. Wajah Baru Jerman

 

Redwinbet.com

Agen Judi Online -Tim Jerman yang sekarang ini tak bisa dilepaskan dari Tim Jerman pada Tahun 2006. 

Artikel Bola -Pada Turnamen Piala Dunia di Tahun 2006 boleh dikatakan Berfungsi Sebagai momentum kebangkitan sepakbola pada Tim Jerman. dikarenakan di turnamen tersebut, Jerman mulai meretas ke tangga Menuju kesuksesan lewat performa yang mengesankan dan Spektakuler.

Prediksi Bola -Pada Waktu Sebelumnya, dalam sejumlah laga uji coba jelang bergulirnya Laga Turnamen Piala Dunia di Tahun 2006, Jerman tampil dengan kurang mengesankan dan tak meyakinkan. Bahkan mantan dari presiden federasi sepak bola Jerman (DFB), Theo Zwanziger mengungkapkan pihaknya pernah memiliki rencana memecat Seorang pelatih timnas Jerman saat itu, Jurgen Klinsmann.


Agen Judi Online Medan -Zwanziger bersama tiga eksekutif top DFB lainnya berupaya mengantisipasi Akan 'bencana sepakbola' yang Telah diprediksi bakal terjadi pada skuat Jerman di Pertandingan Laga Piala Dunia Tahun 2006 di bawah asuhan Klinsmann, dengan Matthias Sammer akan menggantikannya.

"Saya harus mengakui saya sempat memiliki keraguan terhadap pelatih kami. Sehingga kami menyiapkan rencana B," kata Zwanziger.

"Jika kinerja dari Klinsmann tidak lagi bisa ditolerir, kami telah menyiapkan pelatih pengganti, Sammer Matthias. Dan pergantian akan langsung dilakukan spontan dengan pemberitahuan singkat," lanjutnya.

Namun Kenyataannya Klinsmann mampu membawa Jerman tampil dengan cemerlang dan Spektakuler disaat melaju hingga ke semifinal. Dan semuanya dimulai pada Tanggal 9 Juni, sepuluh tahun yang Lalu.

Bertanding di Tempat Yang Bernama Allianz Arena, Jerman meladeni Tim dari Kosta Rika. Klinsmann memainkan skuat terbaik dari Jerman kala itu dan dengan gaya bermain yang jauh lebih atraktif dan enerjik, juga dinamis, sangat berbeda dari ikon permainan Jerman yang cenderung lambat di awal, tapi kencang di akhir. Di laga ini, Jerman sudah langsung agresif sejak awal.

Hasilnya, Pada menit keenam, Jerman sudah memimpin lewat gol dari Pemain Philipp Lahm, meski kemudian disamakan Oleh Pemain Paulo Wanchope di menit Ke 12. Sehingga Membuat  Skor imbang 1-1 hanya bertahan lima menit karena gol Miroslav Klose membawa Jerman memimpin lagi.

Di babak kedua, Klose kembali mencetak gol di menit 61 sebelum Wanchope memperkecil ketertinggalan di menit 73. Tapi gol Thorsten Frings di menit 87 menegaskan keunggulan Jerman di laga itu.

Setelahnya, di dua laga fase grup lainnya, Jerman bisa meraih kemenangan, yaitu 1-0 melawan Polandia lewat gol telat Oliver Neuville dan 3-0 atas Ekuador dengan Klose melesakkan dua gol dan Lukas Podolski menyumbang satu gol.

Lolos ke 16 besar, giliran Swedia yang digasak dengan skor 2-0. Sementara di perempat-final, tim unggulan Argentina yang disingkirkan lewat drama adu penalti setelah di waktu normal kedudukan berkesudahan 1-1.

Sayangnya, di semi-final, langkah Jerman terhenti oleh Italia, yang pada akhirnya menyudahi turnamen dengan gelar juara di tangan dengan menundukkan Prancis. Namun, Jerman di era Klinsmann tersebut sudah membuka mata dunia bahwa mereka sudah mendapatkan lagi kekuatan terbaik mereka. Proses regenerasi yang dilanjutkan Joachim Low berimbang positif, yang berujung pada finalis Piala Eropa 2008, juara ketiga Piala Dunia 2010, semi-finalis Piala Eropa 2012 dan trofi Piala Dunia 2014.
.

0 komentar:

Posting Komentar