Story Hari Ini Tanggal 12 Juni : Berakhirnya Era Gabriel Batistuta
Artikel by: Agen Judi Online: Redwinbet.com
Agen Judi Online -"Saya tidak ingin menyaksikan pertandingan ini lagi. Rasanya sakit yang saya rasakan dua kali lipat," kata Batistuta dengan berkaca-kaca.
Artikel Bola -Jika Pemain Bernama Philipp Lahm menutup penampilan internasionalnya dengan membawa Tim Jerman menjadi kampiun pada Piala Dunia Tahun 2014, lain halnya dengan Pemain Bernama Gabriel Batistuta. Air mata Akan kekecewaan membahasi sang legenda Argentina saat laga terakhirnya bersama timnas berujung pilu.
Prediksi Bola -Ya, pada Tanggal 12 Juni 2002, Gabriel Batistuta urung membawa Tim Argentina Untuk melaju ke babak berikut Pada Piala Dunia yang saat itu dihelat di Korea Selatan dan Jepang. Tim Tango wajib membekuk Swedia untuk lolos dari Tim Grup F, yang disebut-sebut dengan grup neraka, namun mereka hanya mampu bermain-imbang dengan Skor Akhir 1-1 meski mendominasi pada jalannya Permainan pertandingan. Setelah bermain imbang dengan Hasil tanpa gol di babak pertama, Tim Swedia memecah kebuntuan lewat Anders Svensson di menit ke-59, lalu Argentina hanya mampu menyeimbangkan skor dua menit sebelum peluit panjang lewat aksi Hernan Crespo.
Agen Judi Online Medan -Air mata dari Pemain Gabriel Batistuta pun pecah seketika, lantaran dirinya tidak mampu membawa skuat yang saat itu diarsiteki Marcelo Bielsa berbicara banyak di turnamen sepakbola paling akbar sedunia. Padahal, Argentina datang ke Korsel dan Jepang dengan status favorit juara.
Prediksi Bola -Ya, pada Tanggal 12 Juni 2002, Gabriel Batistuta urung membawa Tim Argentina Untuk melaju ke babak berikut Pada Piala Dunia yang saat itu dihelat di Korea Selatan dan Jepang. Tim Tango wajib membekuk Swedia untuk lolos dari Tim Grup F, yang disebut-sebut dengan grup neraka, namun mereka hanya mampu bermain-imbang dengan Skor Akhir 1-1 meski mendominasi pada jalannya Permainan pertandingan. Setelah bermain imbang dengan Hasil tanpa gol di babak pertama, Tim Swedia memecah kebuntuan lewat Anders Svensson di menit ke-59, lalu Argentina hanya mampu menyeimbangkan skor dua menit sebelum peluit panjang lewat aksi Hernan Crespo.
Agen Judi Online Medan -Air mata dari Pemain Gabriel Batistuta pun pecah seketika, lantaran dirinya tidak mampu membawa skuat yang saat itu diarsiteki Marcelo Bielsa berbicara banyak di turnamen sepakbola paling akbar sedunia. Padahal, Argentina datang ke Korsel dan Jepang dengan status favorit juara.
Pemain yang mencetak Skor 56 gol dalam Permainan 78 pertandingan internasional itu mengatakan, kegagalan Akan Tim Argentina melanggang ke putaran kedua Piala Dunia adalah akhir yang sangat buruk bagi perjalanan karier internasionalnya.
“Waktu saya sudah habis dan rasa sakit ini terasa dua kali lipat lebih buruk. Saya memimpikan akhir yang berbeda,” ujar Batistita yang tak kuasa menahan air matanya. Kata-kata yang sangat Mulia
“Waktu saya sudah habis dan rasa sakit ini terasa dua kali lipat lebih buruk. Saya memimpikan akhir yang berbeda,” ujar Batistita yang tak kuasa menahan air matanya. Kata-kata yang sangat Mulia
“Saya tidak akan penah menonton pertandingan ini lagi, saya tak perlu melihat ini lagi untuk tahu seharusnya kami bisa lolos tanpa masalah apa pun di grup ini.
“Kami telah melakukan segalanya, tidak ada lagi yang tersisa dalam diri kami. Kami merasakan kegetiran orang Argentina, ini sudah sangat dekat dan tak mampu membayar utang mereka membuat kami merasa sangat kecewa,” tandas Gabriel Batistuta.
Tim Argentina sebenarnya memulai kampanye pada Piala Dunia 2002 dengan hasil yang positif ketika membekuk Tim dari Nigeria dengan Skor 1-0 berkat sepakan semata wayang eks pemain dari Fiorentina tersebut, yang juga menjadi gol terakhir Batigol di level internasional. Sayang, mereka kemudian menyerah dengan Skor 1-0 dari Tim Inggris pada pertandingan kedua, sehingga partai hidup mati ditentukan saat berlaga dengan Swedia.
“Kami telah melakukan segalanya, tidak ada lagi yang tersisa dalam diri kami. Kami merasakan kegetiran orang Argentina, ini sudah sangat dekat dan tak mampu membayar utang mereka membuat kami merasa sangat kecewa,” tandas Gabriel Batistuta.
Tim Argentina sebenarnya memulai kampanye pada Piala Dunia 2002 dengan hasil yang positif ketika membekuk Tim dari Nigeria dengan Skor 1-0 berkat sepakan semata wayang eks pemain dari Fiorentina tersebut, yang juga menjadi gol terakhir Batigol di level internasional. Sayang, mereka kemudian menyerah dengan Skor 1-0 dari Tim Inggris pada pertandingan kedua, sehingga partai hidup mati ditentukan saat berlaga dengan Swedia.
Batistuta in 2006.
| |||
Personal information | |||
---|---|---|---|
Full name | Gabriel Omar Batistuta | ||
Date of birth | 1 February 1969 | ||
Place of birth | Avellaneda, Santa Fe, Argentina | ||
Height | 1.85 m (6 ft 1 in) | ||
Playing position | Striker | ||
Youth career | |||
1987–1988 | Newell's Old Boys | ||
Senior career* | |||
Years | Team | Apps† | (Gls)† |
1988–1989 | Newell's Old Boys | 16 | (4) |
1989–1990 | River Plate | 19 | (3) |
1990–1991 | Boca Juniors | 30 | (13) |
1991–2000 | Fiorentina | 269 | (168) |
2000–2003 | Roma | 63 | (30) |
2003 | → Internazionale (loan) | 12 | (2) |
2003–2005 | Al Arabi | 21 | (25) |
Total | 430 | (245) | |
National team | |||
1991–2002 | Argentina | 78 | (56) |
* Senior club appearances and goals counted for the domestic league only.
† Appearances (goals) |
Artikel by: Agen Judi Online: Redwinbet.com
0 komentar:
Posting Komentar